Gizelda Rossada, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember terpilih mengikuti program “Arts Immersion and Student Exchange Fieldtrip Program” di Chiang Mai University, Tahiland atas kerjasamanya dengan ASEAN Youth Friendship Network. Dia berada di Thailand selama 6 hari dari tanggal 27 November hingga 2 Desember 2017. Program pertukaran pelajar ini adalah suatu realisasi program pengembangan mahasiswa yang dicanangkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan cangkupan wawasan yang lebih luas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kekerabatan antar mahasiswa, universitas dan negara, memperkaya pengetahuan mahasiswa dengan terjun langsung belajar di luar negeri, serta mendorong mahasiswa untuk mengambil langkah nyata dalam era global ini. Berikut penuturan Gizel tentang pengalamanya sepekan di Thailand.

Chiangmai University sebagai host dari program ini menyambut kedatangan peserta dengan baik, begitupula dengan mahasiswa dan jajaran staff yang ada. Sejak hari pertama kedatangan ke kota Chiang Mai, Thailand, para staff Languange Institute langsung saling memperkenalkan diri serta mengenalkan kebiasaan yang dilakukan masyarakat sekitar dalam  pertemuan  pertama, seperti melakukan “waai” atau salam penghormatan serta terima kasih yaitu dengan  cara menyatukan kedua tangan dan diletakkan dibawah dagu sambil membungkuk hormat.

Masyarakat thailand percaya bahwa “Waai”, Rakyat Thailand memberikan wai pada lambang Budha, kuil, biksu dan orang dengan status yang lebih tinggi. “Gerakan ini menurut saya sangat sopan, melebihi dari sekedar berjabat tangan. Bahkan bisa dilakukan oleh mereka yang menghindar untuk berjabatan tangan dengan lawan jenis” ujar gizel yang merasa sangat senang karena dapat dipertemukan dan bertukar pikiran dengan mahasiswa lain yang mengikuti program tersebut seperti, mahasiswa yang berasal dari Australia, Jepang, China, Thailand dan bahkan mahasiswa Indonesia lain.

Kegiatan ini banyak memberikan pengalaman berharga dengan melakukan berbagai aktifitas seperti mengikuti proses belajar mengajar, mempelajari tari tradisional Thailand, program “City Tour” ke situs-situs penuh sejarah seperti museum, candi, bazar perkampungan gajah dan lain sebagainya. Disamping itu juga ada agenda diskusi dan sharing mengenai Tourism strategy dengan dosen Chiangmai University, workshop mengenai public speaking serta mendapatkan pelajaran-pelajaran sederhana bagaimana cara menghargai dan mencintai negeri sendiri serta kearifan lokal  melalui aktifitas sehari-hari dari masyarakat lokal. Dan tidak lupa promosi mengenai keindahan serta pengalaman mengenai Indonesia dan Universitas Jember kepada negara lain.

Gizel mengungkapkan bahwa ada banyak hal yang dapat dipelajari dari mereka. Seperti sikap menghargai dan menghormati satu sama lain terutama kepada raja mereka, semangat untuk mengejar impian, talenta yang senantiasa diasah, dan juga tenaga pengajar asing yang mengajar dengan metode yang menyenangkan. “Melalui hal-hal kecil seperti pemutaran lagu kebangsaan di dalam bioskop dan di jalan setiap pukul 6 sore, Thailand memberi saya pelajaran bagaimana mudahnya menghargai , mencintai, serta bangga dengan negara sendiri.”

Tetapi, gizel percaya bahwa sesungguhnya Indonesia serta mahasiswa Indonesia sudah memiliki kemampuan yang mumpuni untuk berkompetisi di kancah dunia dan juga memiliki sifat-sifat mulia yang sama berharganya dengan yang lain. Maju Terus Pantang Menyerah !