Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Untuk itu dibutuhkan fasilitator yang mampu masyarakat untuk memotivasi individu-individu dalam masyarakat untuk berkontribusi dalam proses pembangunan. Guna mempersiapakan mahasiswa agar mampu menjadi fasilitator yang unggul, FKM Universitas Jember mengirim sejumlah mahasiswa untuk mengikuti pelatihan fasilitator pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Pelatihan digelar di UPT Latihan Kesehatan Masyarakat Murnajati, Lawang, Malang pada tanggal 28-30 November 2017. Tiga puluh lima mahasiswa yang sedang (sebagaian sudah) menyelesaikan tugas akhirnya mengikuti pelatihan ini selama tiga hari. Pada pelatihan yang dilaksanakan mulai pukul 07.00 – 21.00 ini mendapat sejumlah materi dari para widyaiswara yang memiliki kompetensi bidang Kesehatan Masyarakat. Beberapa materi yang disampaikan diantaranya : Kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat, Konsep dan prinsip pemberdayaan masyarakat bidang kesmas, Mindset fasilitator pemberdayaan, Metode dan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat bidang kesmas, Pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, Teknik pendampingan, Teknik advokasi kesehatan, Rencana Kegiatan Operasional.

Salah satu widyaiswara UPT Latkesmas Murnajati, Agus Murdianto, S. KM., M. Kes., mengapresiasi kegiatan ini. Alumni FKM Universitas Jember ini menyampaikan materi tentang Rencana Kegiatan Operasional (pilot Project). Sementara Koordinator Widyaiswara, Bapak Drs. Muhammad Nasir, M.Kes., merasa puas dengan pelaksanaan pelatihan ini. Pada sambutannya saat menutup pelatihan, beliau menyampaikan bahwa nilai pre test dan post test yang diraih oleh peserta pelatihan dari FKM Universitas Jember adalah nilai tertinggi dari berbagai pelatihan sejenis yang dilakukan di UPT Latkesmas Murnajati.

Pada saat penutupan pelatihan, Koordinator Widyaiswara menyerahkan piagam penghargaan kepada Intan Oktavi Permatasari yang terpilih sebagai peserta pelatihan terbaik berdasar hasil pre test dan post test. Melalui pelatihan ini diharapkan adanya peningkatan softskill mahasiswa sehingga mampu menjadi fasilitator pemberdayaan masyarakat saat terjun sebagai tenaga kesehatan di masyarakat.