Jadilah entrepreuner bukan dreamer! Demikian sedikit materi Ainil Islach dalam Seminar Nasional Kewirausahaan yang digelar di Gedung Sutarjo Universitas Jember pada 14 Oktober 2017 lalu. Pada seminar tersebut Ainil membawakan materi “Kiat memulai usaha saat mahasiswa dan tips memperoleh endorsement”. Dia melanjutkan bahwa memulai sebuah usaha dibutuhkan beberapa hal, diantaranya : Inovasi, momentum pasar, kemampuan menjual, teamwork, relasi, dana dan waktu.

Ainil Islach adalah alumnus program mahasiswa wirausaha (PMW) yang sukses merintis usaha. Mahasiswa FKM Universitas Jember ini mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha pada tahun 2014 melalui proposal usaha kue rambutan. Ainil mengikuti seluruh rangkaian proses seleksi, pelatihan dan pemagangan yang berjalan selama hampir setahun. Berkat kesabaran dan kerja kerasnya tersebut ia memperoleh dana hibah program PMW senilai duabelas juta rupiah.

PMW merupakan program Kemenristekdikti yang bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha(entrepreneurship) berbasis Ipteks kepada para mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja(job seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi calon/pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. Program ini juga bertujuan mendorong kelembagaan atau unit kewirausahaan di perguruan tinggi agar dapat mendukung pengembangan program-program kewirausahaan. Sebagai hasil akhir, diharapkan terjadinya penurunan angka pengangguran lulusan pendidikan tinggi. (Pedoman PMW 2015, Ristekdikti).

Berbekal pengetahuan dan pengalaman mengikuti program mahasiswa wirausaha, Ainil mencoba tantangan baru dengan merintis usaha camilan dan hijab. Ide menjual camilan ringan dengan merk “dnasnack” berawal dari pemikiran bahwa kebutuhan akan konsumsi makanan bertambah, seiring kemajuan zaman banyak orang meninggalkan makanan berat beralih pada makanan cemilan ringan. Dengan meningkatnya pertumbuhan makanan setiap individu maupun kelompok menginginkan adanya inovasi produk dari zaman yang lama ke jaman modern yang lezat dan bergizi. Maka dengan motto “harga terjangkau dan anti gendut”, dnasnack mulai dikenalkan ke pasar. Produk yang dibuat dengan bekerjasama dengan sejumlah usaha kecil dan mikro (UKM) ini awalnya dijual secara “manual” dari mulut ke mulut. Namun seiring dengan perkembangan usaha, produk ini juga dijual di media sosial dan outlet-outlet jajanan ringan.

Seiring dengan keberhasilannya berwirausaha saat kuliah, mahasiswa yang merupakan anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini kerap diundang untuk membagikan pengalaman dan pengetahuannya dalam berwirausaha di berbagai forum. Melalui seminar dan pelatihan wirausaha tersebut ia ingin mendorong anak-anak muda untuk berani berwirausaha, merealisasikan mimpi dan inovasi mereka ke arah yang produktif.