Pada 6 Agustus 2022 lalu UKM KOMPLIDS telah mengadakan kegiatan AADC. AADC (Aware and Awake to Dare and Care) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh UKM KOMPLIDS yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu mengenai HIV/AIDS. Tahun ini merupakan tahun ke-3 diselenggarakannya kegiatan AADC dan sekaligus kedua kalinya kegiatan ini diselenggarakan secara online akibat pandemi Covid-19. Kegiatan AADC 2022 terdiri dari 2 rangkaian acara yaitu Talkshow dan juga campaign, keduanya mengusung tema “Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Meminimalisai Stigma Negatif Terhadap ODHIV”. Acara talkshow menghadirkan 3 pemateri yang masing-masing masih berstatus mahasiswa namun memiliki concern terhadap isu HIV/AIDS. Pemateri pertama yaitu Kak Ridzky Berliana, beliau sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Airlangga dan merupakan Founder sekaligus CEO Weminac yaitu organisasi yang bergerak di bidang layanan edukasi dan konsultasi kesehatan reproduksi dan seksualitas. Pemateri kedua yaitu kak Suma Firman yang merupakan Duta GenRe Jawa Timur 2021, kemudian pemateri ketiga yaitu Kak Rifadah amaniyah yang merupakan ketua umum UKM KOMPLIDS.
Kegiatan Talkshow AADC berjalan dengan lancar dimulai dari pembukaan oleh MC, lalu dilanjutkan dengan pembacaan doa, kemudian sambutan – sambutan, acara inti, sesi tanya jawab hingga acara ditutup kembali oleh MC. Pada sesi tanya jawab para peserta sangat antusias untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi bersama pemateri, pertanyaan yang diajukan sangat kritis didasarkan pada kondisi yang terjadi di masyarakat saat ini. Namun karna keterbatasan waktu, panitia hanya mencukupkan 2 peserta untuk mengajukan pertanyaan. Di akhir acara, panitia mengingatkan peserta untuk ikut serta meramaikan campaign AADC. Peserta talkshow diharapkan dapat mengupload konten yang sudah disiapkan oleh panitia di sosial media masing-masing. Kegiatan campaign dilakukan dengan harapan ilmu yang diberikan oleh pemateri tidak berhenti pada peserta talkshow saja tetapi juga dapat disebarkan kepada masyarakat luas. Selain itu, kegiatan campaign ini juga diharapkan dapat berkontribusi mengurangi stigma negatif terhadap ODHIV.