“Profesi kesehatan masyarakat mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh profesi lain. Seorang tenaga kesehatan masyarakat selalu terkait dengan aspek promotif dan preventif. Berkualitas atau mulianya seorang SKM di hadapan masyarakat tidak dapat meninggalkan salah satu komponen tersebut”. Demikian disampaikan M. Agung Haryono Putra pada orasi alumni saat pelaksanaaan Yudisium Ke 46 periode I Tahun Akademik 2018/2019 pada tanggal 6 September 2018. Lebih lanjut Agung menyatakan,”Seorang SKM mempunyai karakteristik yang spesifik dibandingkan dengan pendidikan keilmuan dan profesi lainnya. Seorang SKM harus memenuhi tingkat standard keilmuan yang diharapkan dan mencapai tingkat kecakapan (skill) pada standar yang ditetapkan untuk dapat menjalankan profesinya setelah menyelesaikan pendidikan. Kompetensi seorang SKM haruslah MIRACLE (Manajer,Innovator, Reseacher, apprentice, communicator, leader, dan educator).”
Kehadiran alumni pada Yudisium ini merupakan bagian upaya memberi motivasi bagi para yudisi yang akan terjun di masyarakat. Kegiatan orasi alumni ini direncanakan dilaksanakan secara rutin pada Yudisium Periode pertama setiap Tahun Akademik. Pada akhir orasinya Bapak Agung menyampaikan,”…..izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada FKM Unej yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kami sehingga bisa menjadikan Kami Juara 2 Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Jawa Timur tahun 2017 dan menjadi Top 99 Inovasi Pelayanan Public Tingkat Nasional 2018.”
Pada Yudisium periode ke 46 ini terpilih sebagai yudisi terbaik Ummi Khoirul Hafidzh dari angkatan 2014. Ummi berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 10 bulan dan 24 hari dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,66. Berkas prestasinya tersebut Ummi berhak atas penghargaan dari Dekan sebagai Yudisi yang lulus berpredikat DENGAN PUJIAN (Cum Laude). Selain meluluskan sarjana yang memiliki prestasi akademik yang baik, Yudisium FKM Universitas Jember kali ini juga meluluskan seorang Student Entrepreuner jempolan. Adalah Ainil Islach, S. KM yang mampu merealisasikannya. Mahasiswa jebolan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Dikti tahun 2014 ini berhasil menjadi salah satu wirausaha muda sukses berkat usaha kerudung bermerk “Hijab by Ainil”. Berkat desain motif yang tak gampang ditiru, Ainil Islach mampu menjual 500 hijab per bulan melalui tiga toko reseller offline-nya yang berada di Gresik dan Jember. Dia juga menjual produknya secara online.
Warna-warni aktivitas alumni dan yudisi FKM Universitas Jember ini menggambarkan kemampuan survive dan kemampuan pengembangan diri lulusan FKM Universitas Jember. Diantara mereka terdapat tenaga kesehatan berprestasi, wirausahawan dan berbagai profesi lain. Namun apapun profesinya, alumni FKM Universitas Jember diharapkan senantiasa mampu memberi kontribusi positif kepada masyarakat di lingkungan mereka berada.