Rabu, 6 Mei 2020, COVID-19 telah menyebar begitu cepat keseluruh Indonesia. Sampai hari ini sejak 2 Maret 219 lalu, jumlah pasien positif COVID-19 telah mencapai 12.438 orang dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 2.317 orang. Sedangkan kasus meninggal sudah mencapai 895 orang. Hal ini menyebabkan banyak daerah telah/akan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada masing-masing daerah tersebut.

Sudah menjadi pembicaraan bahwa indonesia memiliki kegiatan sosial yang cukup beragam baik dari kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan hingga keagamaan seperti sholat 5 waktu berjamaah di masjid/musholah, sholat jum’at, resepsi pernikahan, membaca yasin & tahlil kepada keluarga yang meninggal, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan dalam melaksanakan PSBB disetiap daerah. Terlebih lagi saat ini telah memasuki Bulan Suci Ramadhan yang menambah daftar kegiatan mengumpulkan banyak orang seperti sholat tarawih, tadarus dan qiyamul lail yang menjanjikan pahala ibadah berlipat ganda.

Berpuasa (baik pada Bulan Ramadhan ataupun bulan lainnya) dapat memberikan efek yang baik dalam tubuh. Selain dapat menurunkan berat badan, berpuasa membantu detoksifikasi serta meregenerasi sel sistem kekebalan tubuh hingga mengurangi kemungkinan terinfeksi virus. Saat berpuasa tubuh kita tidak akan melakukan aktifitas memasukan benda apapun kedalam tubuh selama kurang lebih 13 – 14 jam. Tak heran apabila sebagaian mengeluh kesulitan dalam melaksanakan ibadah ini. Kondisi ini dapat menimbulkan anggapan bahwa berpuasa justru akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit.

Peyebaran COVID-19 akan sulit untuk ditekan selama masyarakat tidak mengikuti anjuran yang diberikan oleh pemerintah. Banyak hal menjadi pertimbangan bagi masyarakat indonesia untuk mengikuti anjuran seperti PSBB, baik dari sisi kemanusiaan, budaya hingga agama. Sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan mengikutsertakan kajian dalam hal kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu FKM mengadakan seminar yang membahas bagaimana menghadapi COVID-19 selama Bulan Suci Ramadhan. Seminar ini dilaksanakan dengan konsep webinar menggunakan aplikasi Zoom yang dapat diunduh melalui www.zoom.us.

Webinar dengan judul Menghadapi COVID-19 dibulan Ramadhan tersebut di isi 2 narasumber. Narasumber yang pertama ialah Dr. Dr. Candra Bumi, M.Si. yang juga berprofesi sebagai dosen epidemiologi FKM Unej. Beliau menjelaskan tentang bagaimana cara penularan hingga kiat-kiat agar puasa dapat mencegah terpapar oleh COVID-19. Narasumber yang kedua ialah Prof. Dr. H. Abd. Halim Soebahar, MA yang merupakan ketua dari MUI Kabupaten Jember. Beliau menyampaikan bagaimana umat islam terdahulu menghadapi bencana besar seperti wabah penyakit.

Acara yang dihadiri oleh dari 150 peserta ini dilaksanakan pada pukul 10.00 s/d 11.30 WIB. Selama acara berlangsung banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta terutama pada kasus-kasus yang terjadi dilingkungan para peserta tersebut. Materi dalam webinar tersebut dapat diunduh pada link berikut:

  1. Puasa untuk Mencegah COVID-19
  2. Penyampaian Taushiyah Ramadhan MUI 1441 H
  3. Taushiyah Ramadhan 2020
  4. Surat No. 23 analisis kebijakan PSBB