Webinar DIMSUM 2.0 (Diskusi Menarik Isu Kesehatan Masyarakat): Aksi Sejuta Arti untuk Negeri: Atasi COVID-19
Webinar DIMSUM 2.0 merupakan webinar series kedua yang diselenggarakan oleh Kuping Emas (Komunitas Penggiat Promosi Kesehatan Masyarakat) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember dengan tema Aksi Sejuta Arti untuk Negeri: Atasi COVID-19. Tema ini diangkat bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait isu-isu kesehatan yang sedang terjadi, terutama dalam mengatasi COVID-19 dari berbagai perspektif.
Pada Webinar DIMSUM 2.0 ini, Kuping Emas mengundang dua pemateri yang sangat luar biasa, edukatif, dan inspiratif, yaitu:
- Ratna Trisilawati, S.KM.,M.Kes. sebagai Promotor Kesehatan di Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Klaten. Beliau menjelaskan topik mengenai Kearifan Lokal Sebagai Pendukung Konsistensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru di Masyarakat.
- I Komang Triska Ananda Dilivianugraha Priantara, BA.IR. sebagai National Coordinator of Satupadu and Passionate in Social Empowerment, Development, and Sustainable Programs. Beliau menjelaskan topik mengenai Berbagi Pengalaman dan Pandangan Terkait Peran Kearifan Lokal yang Ada di Suatu Daerah Guna Menciptakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat yang Berkelanjutan.
Diangkatnya kedua topik di atas dikarenakan dengan adanya kearifan lokal yang sudah ada dan tumbuh di masyarakat dapat digunakan sebagai cara edukasi kepada masyarakat dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang konsisten, terutama pada masa adaptasi kebiasaan baru ini.
Acara Webinar DIMSUM 2.0 ini diselenggarakan pada 25 Juli 2020 pukul 09.00 s/d 11.30 WIB dengan jumlah pendaftar sebanyak 700 peserta dan dihadiri oleh 285 peserta melalui Zoom, 37 peserta melalui Youtube FKM UNEJ dan 3 peserta melalui Youtube SINVESTA FKM UNEJ dengan berbagai latar belakang yang beragam, baik dari mahasiswa, dosen, Dinas Kesehatan, dan masih banyak lagi. Antusias para peserta juga dapat terlihat saat sesi diskusi berlangsung karena topik webinar kali ini dianggap sangat menarik di mata para peserta. Banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai bagaimana cara kita sebagai tokoh masyarakat untuk mengedukasi masyarakat dengan menggunakan kearifan lokal yang ada dan bagaimana cara pemateri dalam menjalankan tiga prinsip (Government, Philiantropy, Society) dalam pelaksanaan pengembangan dan pengorganisasian masyarakat. (kw17/mhs)