geladi lapang bencana tsunami

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginisiasi Hari Kesiapsiagaan Bencana dengan mengajak semua pihak meluangkan satu hari untuk melakukan latihan kesiapsiagaan bencana secara serentak pada 26 April 2017. Inisiasi BNPB ini bertujuan membuntuk membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dankesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana. Kegiatan utama pada Hari Kesiapsiagaan Bencana adalah dilaksanakannya latihan atau simulasi serentak di seluruh Indonesia, seperti : latihan evakuasi mandiri, simulasi kebencanaan, uji sirine peringatan dini, uji shelter dan lainnya. Harapan dari latihan ini untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat mengenai posisi, dan resiko yang ada di sekitarnya serta solusi sebagai respon atas kondisi bencana tersebut. (bnpb.go.id)

Merespon hal tersebut, pada tanggal 26 April 2017 di Stadion Yosowilangun, Kabupaten Lumajang diselenggarakan Gladi Lapang Bencana Tsunami dengan tajuk  “Mari kita Sukseskan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional”. Megiatan ini melibatkan berbagai unsur yang ada di Kabupaten Lumajang. Gladi lapang tersebut terasa lebih istimewa karena di sela gladi lapang bencana dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Penandatanganan Memorandum of Understanding dilakukan oleh Dekan FKM Universitas Jember, Irma Prasetyowati dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Agus Budianto.

Ruang lingkup kerjasama kedua instansi ini meliputi kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pemanfaatan ilmu pengetahuan/Teknologi. Dengan kesepahaman ini nantinya mahasiswa FKM Universitas Jember dapat belajar secara riil tentang kebencanaan dalam bentuk kegiatan magang, pengalaman belajar lapangan (PBL) dan sebagainya dengan bimbingan langsung tenaga ahli dari BPBD Kabupaten Lumajang. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya di lapangan, khusunya pengetahuan yang di dapat pada mata kuliah Manajemen Bencana Berbasis Kesehatan Masyarakat dan Tanggap Darurat. Sebaliknya BPBD lumajang dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan/teknologi yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi termasuk berbagai hasil penelitian guna pengembangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Dengan kata lain, kerjasama ini akan memberi dampak positif dan produktif bagi kedua pihak.