Ada kabar membanggakan dari mahasiswa FKM UNEJ yakni Eryka Marita V (Nim 162110101186) dan Iklil Sulaiman (Nim 162110101202). Dua perwakilan mahasiswa FKM UNEJ ini berkolaborasi dengan tiga mahasiswa dari Universitas Brawijaya yang mana telah disetujui oleh pihak penyelenggara. Tim yang diketuai oleh Marda mahasiwa dari UB  mengikuti lomba International Invention and Innovative Competition (InIIC) series 2/2018 dengan tema “Innovation for Sustainable Growth” yang diselenggarakan pada tanggal 20 Oktober 2018 oleh MNNF Network yang dilaksanakan di Hotel Resorts World, Langkawi – Malaysia.

Mereka membuat sebuah karya yang berjudul “Xpiloef”. Xpiloef adalah obat herbal yang digunakan untuk mengobati luka pada daerah perineal bagi ibu setelah melahirkan, karena tidak jarang ibu setelah melahirkan mendapatkan infeksi dari daerah perineal. “Jadi kita menciptakan sebuah produk yang lebih murah yang terbuat dari bahan herbal yang mudah didapat dan pengolahannya lebih sederhana sehingga setiap orang di dunia bisa menjangkaunya”, tutur Eryka. Tujuan membuat Xpiloef adalah untuk menurunkan angka kematian ibu yang merupakan target SDG’s poin ketiga. “Sedangkan yang kita tahu bahwa, salah satu penyebab kematian ibu adalah infeksi pada daerah kewanitaan setelah melahirkan maka dari itu kita membuat obat ini untuk mencegah terjadinya infeksi lebih cepat. Kendala dari pembuatan karya ini salah satunya adalah kita belum mengaplikasikan produk karena keterbatasan oleh tempat untuk melaksanakan uji laboratorium dan waktu yang singkat, sehingga kita hanya melakukan study sains literatur”, tambahnya.

fkm unej iinic 2018

Lomba ini diikuti oleh beberapa negara di dunia seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan lain sebagainya. Lomba bertaraf Internasional ini diikuti oleh total keseluruhan 200 kelompok peserta dari kategori anak sekolah, mahasiswa dan profesi. Dengan kategori penilaiannya yaitu benefit intusociality (keuntungan yang akan diberikan kepada masyarakat luas), tingkat inspiratif karya yang dibuat, tingkat kreatifitas karya hingga produk bisa membuat perubahan bagi dunia. Cara penilaiannya yaitu setiap kelompok disediakan satu meja sebagai stand dan berkesempatan mempresentasikan hasil karyanya didepan juri yang datang ke stand secara bergantian. Hingga akhirnya tim kolaborasi FKM UNEJ dan UB meraih “Bronze Award” kategori mahasiswa.

Kesan pesan yang didapat ketika mengikuti lomba yaitu “Kita bisa bertemu dengan beberapa pemuda dari seluruh dunia, bisa bertukar pikiran, menambah wawasan, belajar berbicara bahasa Inggris, menambah relasi juga contohnya berkenalan dengan beberapa profesor hingga memberi masukan dan menawarkan pendidikan jenjang PhD di Malaysia”, ungkap Eryka. (Citra-Tim Mahasiswa Berkarya)