Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek mengatakan, pada tahun 2017 Indonesia menduduki peringkat nomor dua terbanyak penderita tuberkulosis atau TBC setelah India. kondisi itu perlu mendapat perhatian serius dari seluruh pihak terkait untuk segera mengatasinya, bukan hanya pada pasien yang masuk rumah sakit, tetapi juga harus dilakukan intervensi sampai ke keluarganya. Dalam rangka kepedulian terhadap penanggulangan TB inilah Ibu Irma Prasetyowati berusaha melibatkan diri dalam berbagai kegiatan untuk mengampanyekan agenda preventif untuk TB, salah satunya mengikuti Short Term Awards Tuberculosis: Prevention and Eradication di Australia.
Short Term Awards Tuberculosis: Prevention and Eradication  merupakan bagian dari Beasiswa Australia Awards, yang memberikan peluang jangka panjang dan pendek untuk meningkatkan kepemimpinan, pengetahuan, dan keterampilan teknis bagi individu dari pemerintah mitra, lembaga tersier dan organisasi strategis yang mendorong pengembangan. Studi Singkat yang diajukan ini bertujuan untuk membekali para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan di Indonesia untuk mengendalikan dan menghentikan infeksi TB. Studi Singkat ditawarkan kepada 25 peserta dari organisasi yang mewakili unsur Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi sasaran, LSM dan sektor swasta, perwakilan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Keterlibatan Bu Irma – yang merupakan dosen Bagian Epidemiologi, Biostatistika-Kependudukan FKM Unej – dimulai sejak bulan Juli 2018 dalam bentuk Pre Course Workhsop di Surabaya. Selanjutnya beliau melaksanakan short term workshop selama 11 hari di Sydney dan Melbourne, Australia yang dilaksanakan pada 10-21 September 2018. Konklusi acara ini akan di dapat pada agenda Post Course Workshop yang dijadwalkan pada 4-6 Desember 2018 di Makasar.
Tuberkulosis (TB) sendiri merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas communicable diseases setelah HIV di Indonesia. Berdasarkan laporan global TB dari WHO (World Health Organization) (2014), bahwa lebih dari 500.000 orang terkena penyakit TB diluar estimasi sebelumnya dan 9 juta orang telah terkena TB pada tahun 2013 yang menyebabkan 1,5 juta orang meninggal, termasuk 360.000 orang terinfeksi HIV dan diperkirakan terdapat 480.000 kasus baru yang mengalami XDR (Extensively Drug Resistence) TB. Maka sebagai tindak lanjut program ini, Bu Irma akan mengerjakan sebuah mini project untuk menjaring suspect TB di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Selain itu FKM Universitas Jember sebagai co host pada 2nd International Conference on Medicine and Health Sciences (ICMHS), berencana mengundang Dr. Philipp du Cross dari Burnet Institute sebagai salah satu narasumber pada 2nd ICMHS yang diagendakan dilaksanakan pada 30 November – 1 Desember 2018.
Kondisi penyebaran TB di masyarakat ini hanya dapat diatasi dengan keterlibatan semua pemangku kepentingan (termasuk institusi pendidikan bidang kesehatan) sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk diantaranya menurunkan angka kesakitan TB.