talkshow inspiratif dari bandung untuk fctc

Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau, atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) adalah konvensi internasional pertama yang mengatur kesehatan masyarakat. FCTC diadopsi oleh Sidang Umum WHO pada bulan Mei 2003 dan mulai berlaku sejak Februari 2005. Sasaran FCTC adalah membentuk agenda global bagi regulasi tembakau, dengan tujuan mengurangi inisiasi penggunaan tembakau dan mendorong penghentian. Ketentuan-ketentuan FCTC dibagi menjadi langkah-langkah untuk mengurangi permintaan atas produk tembakau dan langkah-langkah untuk mengurangi pasokan produk tembakau. Indonesia merupakan satu satunya Negara Asia yang belum aksesi FCTC. Guna mendukung Pemerintah untuk melakukan aksesi FCTC, sejumlah anak muda dari berbagai kota di  Indonesia menggalang dukungan masyarakat agar pemerintah Indonesia menandatangani FCTC untuk melindungi generasi masa kini dan masa mendatang dari dampak konsumsi rokok dan paparan asap.

Salah satu agenda yang dilakukan adalah menggelar Talkshow Inspiratif. Acara ini digelar di Pendopo Kantor Walikota Bandung pada 5 April 2017 dengan menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya : Margianta (Gerakan Muda FCTC, Jakarta), Desy Rahmawaty (Mahasiswa UII, Jogja), Firman Prawira K (Smoke Free Bandung) dan Widya Nindy Nastiti (FKM Universitas Jember). Talkshow tersebut mendiskusikan berbagai aksi untuk mendukung Presiden agar segera aksesi FCTC.

Agenda ini digelar sebagai bagian kepedulian anak muda terhadap kesehatan di negeri ini. Berawal dari keprihatinan bahwa Indonesia mendapat julukan sebagai “The Baby Smoker Country”. Jika hal ini terus terjadi maka Indonesia tidak akan menikmati bonus demografi 2020-2030 karena generasi yang sakit-sakitan. Untuk itu Gerakan #FCTC untuk Indonesia digelar agar semua pihak dapat bergerak bersama saling kolaborasi dan bersinergi untuk mendukung Aksesi FCTC oleh Presiden RI, karena dengan FCTC dapat menjamin kepastian hukum guna melindungi generasi masa kini dan  di masa depan dari dampak bahaya rokok dari paparan asap rokok.

Pada kesempatan tersebut Widya Nindy Nastiti yang tergabung dalam “Komunitas Peduli Udara Bersih” (Kopdar FKM Universitas Jember) menyampaikan tentang berbagai aksi yang telah dilakukan di Jember untuk mengawal dan menyuarakan petani tembakau. Salah satu yang telah dilakukan adalah membentuk komunitas remaja anti rokok (RAR) di SMPN 2 Arjasa, Jember yang merupakan bagian dari kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) FKM Universitas Jember di Desa Kemuning Lor, Kecamatan  Arjasa, Jember pada tahun 2011 lalu. Kopdar FKM Universitas Jember juga telah menggelar pelatihan dan pembentukan komunitas RAR pada 18-19 Agustus 2015. Semua hal tersebut dilakukan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan berkualitas.