Tanggal 31 mei, sering diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Hari dimana seluruh masyarakat dunia – termasuk indonesia bersatu – melawan Rokok. Dalam memperingati hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini, Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) menyelenggarakan 2 kegiatan yaitu Forum Diskusi dan Aksi Damai. Aksi Damai dilaksanakan pada tanggal 3 juni 2018, adapun Forum Diskusi dilakukan hari kamis, 31 Mei 2018.

Bertempat diaula FKM Unej dengan Forum Diskusi digelar dengan mengangkat tema “Urgensi Aksesi FCTC dan RUUP”. Pada kesempatan itu, hadir sebagai pemateri ibu Dewi Rohmah, S.KM., M.Kes. Beliau mengatakan bahwa saat ini  di Indonesia terdapat sekitar 20 juta penderita penyakit menahun yang merupakan dampak dari Rokok, salah satunya Penyakit Paru.

Forum Diskusi dalam peringatan HTTS dihadiri 58 peserta, yang menjadi pembeda dari penyelenggaraan tahun lalu adalah BEM FKM UNEJ tahun lalu hanya mengundang fakultas kesehatan di lingkungan Universitas Jember, namun tahun ini Penyelenggara mengundang semua fakultas di Universitas Jember. Peserta Berdiskusi terkait adanya FCTC atau Frame Convention on Tobacco Control. Pada diskusi yang berjalan dengan menarik tersebut, Bu Dewi selaku pemateri menyampaikan bahwa “perlu diperhatikan bahwa adanya FCTC bukan memberantas Tembakaunya yang berdampak pada kerugian para petani tembakau tapi memberantas asap rokok tembakau”. Meski jumlah pendapatan dari cukai Rokok ditahun 2017 sekitar 120 triliun rupiah, namun apabila diteliti lagi lebih mendalam dari sudut ekonomi Cukai Rokok tersebut masih belum memenuhi untuk pengobatan penderita penyakit efek bagi Rokok. (M. Ahid)