Menurut ILO penyakit saluran pernapasan merupakan penyebab kematian tertinggi ke-3, yakni sebesar 21%. Di dunia kerja gangguan pernapasan tersebut dapat dicegah dengan menggunakan APD berupa masker. Masker yang biasa digunakan oleh pekerja sejenis NP 305 dan NP 306 dilengkapi catridge didalamnya yang berfungsi untuk menyerap debu-debu logam dengan ukuran kecil, namun pada penerapannya catridge tersebut tidak memiliki indicator kejenuhan yang mengakibatkan pekerja harus mengalami sesak napas terlebih dahulu untuk mengetahui catridge sudah jenuh, serta harganya yang cukup mahal yakni berkisar Rp. 12.000 – Rp.15.000.
Terinspirasi dengan persolan ini, tiga mahasiswa FKM Universitas Jember mencoba mencari solusi dengan melakukan penelitian mengenai masker bagi para pekerja ini. Tim mahasiswa yang terdiri atas Andriana Putri Wijaya, A’yun Hafisyah Wafi, Desti Puji Lestari dibimbing oleh dosen Bagian Kesehatan Keselamatan Kerja (K3), Bapak Kurnia Ardiansyah Akbar, S.KM., M.KKK. Hasilnya, ketiga mahasiswi FKM ini berinisiatif untuk memodifikasi masker NP 305 dan NP 306 dengan menambahkan indicator kejenuhan masker berupa loadcell yang kemudian dapat menyala jika catridge telah jenuh, serta mengganti absorben berupa limbah kulit buah cokelat dan arang sekam padi yang memiliki kefektifan tinggi dalam penyerapan debu logam yang mana absorben-absorben ini jika diproduksi biayanya hanya Rp.7.000,- – Rp.8.000,- saja. Artinya masker modifikasi ini lebih efiesien secara harga dan lebih efektif secara fungsi daripada masker yang biasa digunakan.
Ide ini dituangkan dalam sebuah karya tulis yang menghantarkan ketiga mahasiswi ini pada babak final LKTI Indonesian Occupational Safety Health (IOSH) Summit 2016 yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo pada tanggal 6-10 Oktober 2016. Presentasi Final LKTI ini dilaksanakan serangkaian dengan Seminar Nasional K3 yang bertajuk” Strategi Perwujudan Konsep Sustainable Development Goal Ditinjau dari Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN”.
Setelah melaksanakan presentasi di depan dewan juri, ide ketiga mahasiswi ini mendapat apresiasi baik dari tim juri sehingga mereka diganjar penghargaan sebagai Juara III pada event tersebut. Adapun Juara I diperoleh tim dari Institut Teknologi Bandung dan Juara II diperoleh oleh Tim Universitas Negeri Malang.
Andriana dkk bersyukur pada Allah swt sehingga bisa memberikan upaya terbaik bagi almamater tercinta, FKM Universitas Jember, sekaligus berterima kasih atas dukungan semua pihak selama proses penyusuna karya tulis. Harapannya ide mereka ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi kesehatan dan keselamatan kerja. Salam Safety.(ag)