Salam Lestari!
Mapakesma! Jaya!
Mahasiswa Pecinta Alam Kesehatan Masyarakat (Mapakesma) merupakan salah satu dari sebuah organisasi pecinta alam. Di mana dalam perkembangan setiap tahunnya perlu untuk melakukan sebuah kaderisasi sebagai tongkat estafet yang harus dilanjutkan oleh kader-kader pecinta alam selanjutnya.
Dalam aturan yang telah dijalankan sebelumnya, Anggota Muda (AM) yang ingin naik tingkatan menjadi Anggota Biasa (AB) di dalam organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Kesehatan Masyarakat (Mapakesma) harus lolos seleksi kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Lanjutan (Dikjut), sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Lanjutan (Dikjut) merupakan upaya pendidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan, rasa memiliki terhadap lingkungan, serta menghargai lingkungan yang selama ini telah berkontribusi banyak bagi kehidupan namun masih terabaikan.
Kegiatan Dikjut ini diharapkan dapat menyadarkan tentang pentingnya usaha perlindungan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem sehingga dapat menyadarkan anggota akan pelestarian alam yang sangat penting. Munculnya anggota generasi yang sadar dan peka terhadap alam, lingkungan, dan sosial maka akan membawa organisasi Mapakesma mampu mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu UKM yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Organisasi ini akan memberikan kesempatan yang luas bagi anggota untuk beraksi dan berkontribusi dalam hal pelestarian lingkungan yang mendorong program untuk menjadikan organisasi lebih berkembang dalam mengatasi masalah kelestarian lingkungan alam sekitar. Berdasarkan fenomena yang ada kami pecinta alam bebas Mapakesma berkeinginan untuk menjaga alam melalui pendidikan sejak dini baik bagi anggota maupun orang lain.
- Pengamatan BurungPengamatan burung bertujuan untuk mengamati jenis dan aktivitas burung di habitat aslinya. Pengamatan burung dapat dilakukan untuk tujuan ilmiah atau hanya hobi untuk kesenangan semata. Inventarisasi jenis burung dapat dilakukan dengan teropong binokular.
- Plaster Cast
Merupakan salah satu cara inventarisasi satwa dengan cara mengambil sampel jejak kaki hewan yang akan diidentifikasi lebih lanjut menggunakan media gypsum (CaSo4). Tempat-tempat untuk menemukan jejak kaki pada hewan biasanya sering dijumpai di tepi sungai, tempat berkubang, dan tempat hewan beristirahat. Metode Plaster cast tidak hanya jejak, plaster cast dapat juga berupa bulu, cakaran, tandukan serta feses. - Herbarium
Merupakan koleksi spesimen yang telah dikeringkan dan diawetkan biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi. Fungsinya untuk membantu identifikasi tumbuhan lainnya yang sekiranya memiliki persamaan ciri-ciri morfologinya. Herbarium yang baik adalah tumbuhan yang diawetkan secara utuh maksudnya lengkap organ vegetatif dan generatif. Organ vegetatif terdiri dari akar, batang, daun sedangkan organ generatif terdiri dari bunga, buah dan biji. Biasanya herbarium dibuat untuk tumbuhan yang berukuran kecil hingga sedang. - Insektarium
Merupakan koleksi spesimen yang diawetkan terutama serangga. Insektarium adalah salah satu kumpulan awetan kering berupa serangga yang bersayap. Serangga yang digunakan untuk teknik Insektarium dapat dikoleksi dari berbagai tempat misalnya di hutan. - Analisis Vegetasi
Merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari tumbuh-tumbuhan. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Adapun tujuan pendugaan kuantitatif sebagai berikut:- Pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas jenis dan membandingkan dengan areal lain maupun dengan areal yang sama dengan waktu pengamatan beda.
- Menduga tentang keragaman jenis dalam suatu areal
- Melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan faktor lingkungan tertentu atau beberapa faktor lingkunga