Jum’at, 27 Desember 2021 Relawan Mahasiswa Tanggap Bencana FKM UNEJ diberangkatkan ke Lumajang untuk mendampingi pengungsian Bencana Erupsi Semeru. Sebelumnya, Tim Tanggap Bencana FKM UNEJ telah mengunjungi lokasi pengungsian untuk mendistribusikan beberapa perlengkapan anak dan dewasa. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Tim Pengungsian di Desa Pronojiwo mendapatkan bahwa relawan yang ada masih belum cukup untuk memenuhi semua kebutuhan pasca bencana seperti petugas untuk dapur darurat, penyuluhan kesehatan hingga trauma healing. Oleh karena itu, beberapa mahasiswa yang telah mendapatkan persetujuan orang tua diberangkatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Relawan Mahasiswa FKM UNEJ diberangkatkan pada Hari Jum’at tanggal 24 Desember 2021 langsung menuju desa dengan dampak terbesar yaitu Desa Pronojiwo. Pada malam harinya, relawan mahasiswa diberikan paparan tentang bagaimana kondisi di pengungsian saat ini sekaligus orientasi konseling menyusui. Berdasarkan koordinasi lapangan, relawan mahasiswa mendapatkan beberapa peran yang dilakukan secara bergantian dan sesuai dengan kebutuhan saat itu. Beberapa peran itu ialah, membantu menyiapkan dan mendistribusikan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di Desa Penanggal, mengevaluasi daya terima makanan yang dihidangkan (dimakan/tidak, habis/tidak, dan menu apa yg diinginkan oleh sasaran), mengevaluasi status gizi balita sasaran, memberikan trauma healing baik korban maupun relawan yang lainnya, serta tugas-tugas lain yang akan dikoordinasikan di kemudian hari.
Sehari setelah Bencana Erupsi Semeru terjadi, Universitas Jember (UNEJ) menurunkan Korps Sukarelawan Kampus (Korrek) untuk membentuk Posko Relawan UNEJ di lokasi pengungsian. Tak hanya UNEJ, beberapa lembaga lain juga turun untuk memberikan bantuan kepada para pengungsian erupsi semeru seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Hingga sampai saat ini Relawan Mahasiswa FKM UNEJ terus berkoordinasi dengan semua relawan lain di lokasi pengungsian untuk terus melakukan kegiatan penyuluhan dan pendampingan secara berkelanjutan. Berdasarkan hasil pantauan, sebagian warga telah kembali kerumah masing-masing atau tinggal dirumah saudara yang berlokasi jauh dari zona merah.
Dr. Farida Wahyuningtyias menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 5 mahasiswa (3 Prodi Kesmas dan 2 Prodi Gizi) yang diberkangkatkan, “Jika kondisinya baik, nanti Insya Allah akan ada beberapa mahasiswa lagi yang diberangkatkan”. Dekan FKM UNEJ tersebut memberikan berbagai pertimbangan seperti keselamatan dan kesehatan mahasiswa, apalagi saat ini terdapat beberapa mahasiswa yang masih melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS).