Intervensi dalam penanganan COVID-19 membutuhkan kolaborasi lintas sektor, salah satunya adalah melalui pendekatan atau penelitian sosial. Dalam banyak literatur, disebutkan bahwa permasalahan kesehatan masyarakat tidak hanya dianalisis dan diselesaikan dari kacamata medis saja namun juga butuh interpretasi dari keilmuan sosial. Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam memahami konteks budaya dan perilaku masyarakat adalah etnografi. etnografi merupakan salah satu penelitian kualitatif dimana penelitian tersebut mempelajari tentang kelompok sosial ataupun budaya masyarakat secara lebih mendalam yang mengharuskan peneliti bersentuhan langsung dan mengikuti kegiatan keseharian objek yang ditelitinya.
Penelitian etnografi tidak selamanya bekerja di lapangan. Penelitian etnografi dapat dilakukan dalam bentuk deskripsi, kisah atau laporan tertulis mengenai suatu kelompok masyarakat yang dihasilkan oleh peneliti yang melewatkan waktu yang cukup panjang, tujuan dari bentuk deskripsi tersebut adalah untuk menggambarkan realitas sosial dalam sebuah kelompok sehingga para pembaca etnografi dapat dengan mudah memahaminya.
Penelitian sosial melalui pendekatan etnografi merupakan jenis penelitian yang mengkaji tentang pola hidup, budaya, tingkah laku manusia dan hal lainnya yang berkaitan dengan sosial-kultural. Di tengah wabah pandemi Covid-19, hal-hal tersebut tentu saja relevan untuk dikaji lebih mendalam. Aspek sosial budaya masyarakat sangat menentukan bagaimana respon masyarakat terhadap covid-19. Beragam narasi muncul sebagai bentuk respon terhadap penyakit baru yang belum diketahui kapan pastinya akan berakhir. Narasi yang muncul ini juga berkaitan dengan budaya di masyarakat. Secara umum dan banyak bermunculan adalah budaya narasi yang menonjolkan ketakutan dan saling menyalahkan antar-masyarakat dan juga pemangku kebijakan. Bahkan ini tidak hanya terjadi di negara Indonesia saja, melainkan berbagai negara di dunia.
Peneliti ilmu sosial tampaknya juga mesti bersiap-siap dengan the new normal dalam melakukan kegiatan penelitian. Normalitas yang ditandai oleh kesadaran, diantaranya, untuk menjaga jarak, menghindari tempat-tempat berkumpulnya banyak orang dan mempersingkat pertemuan/komunikasi langsung. Hal tersebut akan menuntut ilmuwan sosial untuk mengembangkan teknik-teknik baru yang lebih sesuai dengan kondisi tersebut namun tetap terjaga reliabilitas dan validitasnya. Diperlukan pemahaman yang lebih terkait pandemi covid-19 dalam perspektif penelitian sosial dan etnografi.
Untuk itu, Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember berupaya untuk berkontribusi nyata dalam meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya mahasiswa, akademisi dan praktisi terkait Covid-19 dalam perspektif penelitian sosial dan etnografi. Hal tersebut diaplikasikan dengan menyelenggarakan Webinar PKIP FKM UNEJ Series 2.
Berikut adalah materi Webinar dapat di unduh pada link berikut:
Agung Dwi Laksono, S.KM., M.Kes (Peneliti Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Balitbangkes, Kemenkes)