PurnamaOnline

Media publikasi online Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

FKM Universitas Jember

Berkualitas, Profesional Berbasis Agro-Coastal Community, Berwawasan Lingkungan

, ,

Kopdar in Action

Posted by

Banyaknya penyakit akibat rokok menjadi salah satu perhatian para pemerhati kesehatan. Negara mengeluarkan dana besar untuk pengobatan penyakit-penyakit akibat rokok, seperti : Kanker, Jantung, gangguan kehamilan dan semacamnya. Berawal dari keprihatinan tersebut sejumlah mahasiswa FKM Universitas Jember terus mensosialisasikan tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Memanfaatkan kegiatan Car Free Day yang digelar tiap minggu pagi di alun-alun kota Jember, sekitar dua puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Peduli Udara Sehat (Kopdar) FKM Universitas Jember menggelar aksinya. Mereka melaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang rokok, kali ini sasarannya adalah anak-anak calon generasi penerusa Bangsa.

Mendongeng

Hal ini didasari data Global Youth Tobbaco Survey 2014 (GYTS 2014) yang menyebutkan 20,3 % anak sekolah merokok (Laki-laki 36%, perempuan 4.3%),  57,3% anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok dalam rumah dan 60% terpapar di tempat umum atau enam dari setiap 10 anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap rokok di dalam rumah dan di tempat-tempat umum. Data GATS 2011 juga menunjukkan prevalensi perokok di Indonesia sebesar 34,8%, dan sebanyak 67% laki-laki di Indonesia adalah perokok (angka terbesar didunia).

Cap Tangan

Data lain menyebutkan sebanyak 239 ribu jiwa perokok di Indonesia merupakan anak di bawah umur 10 tahun. Fenomena inilah yang membuat Indonesia dikenal sebagai Baby Smoker Country dengan 66 persen perokok pria tertinggi di dunia dibanding negara-negara lain seperti Rusia, China, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, India, dan Brasil.

Aksi edukasi tentang bahaya rokok ini dilakukan dengan beberapa kegiatan, diantaranya : pemeriksaan kesehatan, mendogeng bersama anak-anak, cap jari dengan pewarna, memasang poster tentang rokok, menghadirkan icon kampanye untuk anak-anak, hingga long march keliling alun – alun serta menggalang dukungan untuk keberadaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Semua kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian mahasiswa FKM terhadap berbagai persoalan kesehatan sekaligus aplikasi keilmuan kesehatan masyarakat sebagai calon Penyuluh Kesehatan.